Di bawah ini adalah berita yang kami ambil dari media online Kompas.com, memberitakan tentang keberhasilan klub promosi ISL yang berasal dari pulau Madura, tepatnya kabupaten Pamekasan karena baru pertama kalinya menjalani laga home dan alhamdulillah berhasil meretas telur alias meraih poin pertamanya dengan kemenangan skor tipis 2-1 melawan Persidafon.
Publik Madura puas dan senang dengan kemenangan ini tak terkeuali semua pengurus tim, pelatih, dan pemain. Namun, melihat jalannya pertandingan ada satu hal yang bikin hati setiap orang yang selalu menyempatkan berfikir untuk kemajuan Madura meringis kesakitan dikarenakan apa yang di lihat dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan tersebut belum sesuai harapanya meskipun telah berhasil meraih kemenangan.
Lha, kok bisa?
Semua itu karena yang ada di lapangan untuk memperjuangkan kemenagan ini belum ada satu orangpun yang berasal dari Madura atau sekedar berdarah Madura.Orang Maduranya sendiri hanya bisa memadati tribun SBK. Sangat meringis, bukan?
Jadi, keberadaan klub Persepam MU yang telah berhasil promosi ke ISL merupakan satu potensi Madura yang belum bisa dimamfaatkan betul oleh Pemuda Madura sendiri. Akankah ini berlangsung lama? jawabannya ada di tangan Pemuda Madura.
Salam Madura, Bisa!
P-MU Raih Kemenangan Perdana
BANGKALAN, KOMPAS.com - Di hadapan pendukung fanatiknya, Persepam Madura United (P-MU) akhirnya mampu meraih kemenangan perdanya di Indonesia Super League (ISL). Menjamu Persidafon Dafonsoro di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, malam ini Sabtu (9/02/2013), Persepam menundukkan sang tamu 2-1.
Kemenangan tim yang baru promosi ke ISL ini sangat menghibur suporter fanatiknya, setelah sebelumnya P-MU tiga kali mengalami kekalahan beruntun dalam laga tandangnya, dengan 10 gol bersarang ke gawang Galih Firmansyah.
Sempat kesulitan, pemain asing P-MU asal Belanda, Cristian Adelmont, sukses membawa P-MU unggul di ujung babak pertama. Tendangan voli mantan pemain PSIM Yogyakarta ini gagal ditepis penjaga gawang Persidafon, Selsius Gebze, dan bersarang di pojok kanan gawang.
Memasuki babak kedua, permainan menyerang ditampilkan kedua tim. Unggul satu gol membuat P-MU merapatkan pertahanan karena serangan bertubi-tubi tim tamu. Sementara dua striker P-MU, Zainal Arif dan Osas Saha, belum mampu menembus pertahan tim tamu.
Pergantian pemain terpaksa dilakukan pelatih P-MU, Daniel Roekito. Menit ke-70, Indrianto Nugroho ditarik ke luar digantikan Rossy Noprihanis. Penyegaran pemain di lini tengah ini membuat P-MU bisa mengimbangi tim tamu. Tujuh menit kemudian, tim tuan rumah berhasil menggandakan keunggulannya melalui sundulan Zainal Arif. Assist Rossy dari sisi kiri pertahanan lawan tidak disia-siakan mantan pemain tim nasional ini.
Tertinggal dua gol membuat tim tamu terus menekan pertahanan P-MU. Pelanggaran dilakukan pemain belakang P-MU, M Husen. Pelanggaran itu berbuah tendangan bebas. Bola mati berhasil dieksekusi menjadi gol di menit ke-83 oleh Marcelo Cireli. Meski begitu, tak ada gol tambahan dan P-MU menang 2-1.
Daniel Roekito, saat ditemui usai pertandingan mengatakan, dua pemain asing mereka Cristian Adelmont dan Ali Kadafi menjadi kunci sukses pertandingan malam ini.
"Mereka berdua berhasil memompa semangat pemain lainnya dan sudah banyak perkembangan jika dibandingkan dengan tiga pertandingan sebelumnya," ungkapnya.
Dengan raihan tiga poin ini, P-MU masih berada di posisi buncit klasemen sementara bersama PSPS Pekan Baru yang juga sama-sama meraih tiga point.
Editor :
Hery Prasetyo
0 komentar:
Posting Komentar